Search

Konflik Pakistan-India: Sejarah yang Berawal dari Perebutan 1 Wilayah Halaman all - KOMPAS.com

KOMPAS.com - Dua negara tetangga di Asia Selatan, Pakistan dan India, mengalami situasi yang memanas dalam dua pekan terakhir.

Penyebabnya adalah serangan bunuh diri yang menimpa konvoi pasukan paramiliter India di Kashmir pada 14 Februari lalu.

Serangan tersebut menewaskan 40 orang anggota paramiliter, dengan kelompok Jaish-e-Mohammed (JeM) mengklaim bertanggung jawab.

Baca juga: Konflik Pakistan - India: Pilot India Sempat Menembak Sebelum Dihajar Warga

Namun dalam pernyataan resminya sehari setelah insiden, Perdana Menteri India Narendra Modi menjanjikan "balasan terkuat" kepada Pakistan.

Konflik pun memanas dengan India mengutus jet tempurnya membombardir markas JeM yang berada di wilayah Kashmir milik Pakistan.

Islamabad pun bereaksi dengan mengaklaim telah menembak dua jet tempur India, dengan salah satunya jatuh di Kashmir Pakistan.

Pilot yang diketahui bernama Komandan Abhinandan Vatharman itu sempat dihajar warga Pakistan sebelum dibebaskan dan diserahkan di perbatasan Wagah, Jumat (1/3/2019).

Penangkapan Abhinandan merupakan seklumit kisah dari perseteruan kedua negara yang sudah berlangsung selama tujuh dekade itu.

Konflik itu bermuara pada satu tempat: Kashmir. Sebuah wilayah di Himalaya di mana Pakistan dan India saling mengklaim penuh meski sudah mendapat setengah bagian.

Dilansir dari Sky News, berikut merupakan sejarah perseteruan kedua negara dalam memperebutkan kawasan tersebut.

1. Pemisahan dan Konflik Pertama: 1947-1948
Pertumpahan darah terjadi setelah Kerajaan Inggris pada 1947 memberikan kemerdekaan kepada pembentukan dua wilayah, India dan Pakistan.

Sekitar 500.000 penduduk tewas karena konflik dua negara tak lama setelah memperoleh kemerdekaan, dengan jumlah yang sama dilaporkan mengungsi.

Perang besar Pakistan-India pertama untuk memperebutkan Kashmir terjadi pada Oktober 1947, atau dua bulan setelah kedua negara berdiri.

Baca juga: Konflik Memanas, India Larang Organisasi Jamaat-e-Islami di Kashmir

Hari Singh, maharaja terakhir Jammu-Kashmir, meminta kepada India untuk memadamkan perlawanan Muslim di wilayahnya sebagai ganti kesepakatan bergabung dengan New Delhi.

Namun asal dari perjanjian itu menjadi sumber sengketa dengan perang selama dua tahun dan beru berakhir melalui gencatan senjata pada 1 Januari 1949.

2. Perang Indo-Pakistan Kedua: 1965
Konflik kedua terjadi pada April 1965 ketika India dan Pakistan mempersoalkan batas Kashmir sebelum Islamabad mengklaim kemenangan.

Baku tembak kemudian meletus lagi ketika Pakistan melancarkan serangan rahasia melintasi garis gencatan senjata ke wilayah Kashmir pada Agustus 1965.

India membalas dengan menyeberangi perbatasan internasional di Lahore sebelum keduanya sepakat berhenti atas perundingan yang dimediasi PBB.

Baca juga: Ketegangan Meningkat, Ribuan Warga Kashmir Mengungsi dan Gali Bungker

3. Kelahiran Bangladesh: 1971
Enam tahun kemudian, kedua negara kembali angkat senjata setelah Pakistan Timur, yang berlokasi di sebelah India, meminta kemerdekaan dari Islamabad.

Setelah konflik mengalami eskalasi menjadi perang sipil, 10 juta orang melarikan diri ke India, memberi alasan Delhi melakukan intervensi.

Militer Pakistan kemudian menyerah dalam pertemuan di Dhaka dan sebanyak 90.000 tentara menjadi tahanan perang India.

Pakistan Timur pun berubah nama menjadi Bangladesh setelah deklarasi kemerdekaan pada 6 Desember 1971, dengan Pakistan mengakuinya tiga tahun kemudian.

Baca juga: Pakistan Tuduh Jet Tempur India Langgar Batas Udara di Wilayah Kashmir

Film-film India di Pakistan sangat populer. Namun, akibat ketegangan di wilayah Kashmir, bioskop-bioskop besar di Pakistan memboikot pemutaran film-film India.Chrispy Bollywood/BBC Film-film India di Pakistan sangat populer. Namun, akibat ketegangan di wilayah Kashmir, bioskop-bioskop besar di Pakistan memboikot pemutaran film-film India.
4. Kedatangan Pejuang Muslim: 1989
Tumbuhnya kebencian Muslim terhadap pemerintahan, ditambah masuknya milisi di Kashmir pasca-keluarnya Uni Soviet dari Afghanistan membuat konflik kembali pecah di 1989.

Pakistan memberi dukungan "diplomatik dan moral" terhadap pergerakan itu. Namun Delhi menuduh tetangganya sedang melatih dan menyediakan senjata kepada kelompok separatis.

Selama bertahun-tahun kemudian, sentimen anti-India di Kashmir berubah jadi pergerakan nasionalis menjadi keagamaan.

Baca juga: Jenderal India: Siapa Pun yang Membawa Senjata di Kashmir, Kami Habisi

5. Perseteruan Kargil: 1999
Lagi-lagi kontak senjata dua tetangga kembali pecah setelah India melancarkan serangan udara melawan milisi yang disokong Pakistan setelah memasuki Kargil yang dikuasai India di 1999.

Serangan itu kemudian berubah menjadi perang kedua negara dengan puluhan ribu orang mengungsi dari garis perbatasan.

Setelah itu masih di tahun yang sama, Jenderal Pervez Musharraf melancarkan kudeta yang menggulingkan PM Nawaz Sharif.

6. Serangan Berdarah ke Politisi: 2001
Sebanyak 38 orang diberitakan terbunuh dalam serangan mematikan di Dewan Srinagara, wilayah Kashmir India, pada Oktober 2001.

Satu bulan berselang, 14 orang tewas dalam baku tembak yang terjadi di gedung Parlemen India di New Delhi. India pun menyalahkan Pakistan.

Secara dramatis, India meningkatkan keberadaan militernya di perbatasan Kashmir, dan membuat Musharraf bereaksi.

Pada Januari 2002, dia menjanjikan Pakistan tidak akan membiarkan teroris beroperasi di Pakistan dan meminta Delhi menyelesaikan sengketa terhadap Kashmir melalui dialog.

Hingga saat ini, ketegangan pun terus membara dengan isu yang bergulir adalah masalah Kashmir serta tuduhan Pakistan mendukung kelompok teror.

Baca juga: Baku Tembak Pasukan India dan Pemberontak di Kashmir, 9 Orang Tewas


Let's block ads! (Why?)

https://ift.tt/2NCRJAx

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Konflik Pakistan-India: Sejarah yang Berawal dari Perebutan 1 Wilayah Halaman all - KOMPAS.com"

Post a Comment

Powered by Blogger.