Search

Ini Alasan Presiden Duterte ke Israel

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, akan melakukan kunjungan kenegaraan ke Israel pada 2 September 2018. Kementerian Luar Negeri Filipina membantah dugaan kunjungan ini untuk membahas rencana pemindahan kantor Kedutaan Besar Filipina ke kota Yerusalem. 

Menurut Wakil Menteri Luar Negeri Filipina, Ernesto Abella, pembahasan pemindahan kantor Kedutaan Besar Filipina ke Israel bahkan tidak ada dalam agenda kunjungan. Duterte ke Israel selama empat hari semata untuk memenuhi undangan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.      

“Filipina tidak punya musuh dan teman bagi semua negara,” kata Abella, untuk menekankan kunjungan Duterte tidak akan berdampak buruk pada hubungan diplomatik Filipina dengan negara manapun yang tak mau mengakui Israel sebagai sebuah negara.   

Baca: Duterte Tak Jadi Presiden Filipina di Bawah Konstitusi Baru

Benjamin Netanyahu. [Middle East Monitor]

Baca: 3 Menteri Amerika Bersurat ke Duterte, Tawarkan Senjata Canggih 

Juru bicara Kepresidenan Filipina, Harry Roque, mengatakan pihaknya sangat menyadari kunjungan Duterte ke Israel ini bisa menjadi sebuah kontroversi. Pemerintah Filipina pun sangat menyadari ini adalah sebuah isu sensitive.      

Dikutip dari arabnews.com pada Jumat, 31 Agustus 2018, Menteri Luar Negeri Filipina, Alan Cayetano, dalam sebuah wawancara mengatakan Filipina dan negara lain di dunia hidup di zaman modern. Israel tahu Manila sangat dekat dengan banyak negara-negara Arab, termasuk Malaysia, Brunei Darussalam dan Indonesia yang sebagian besar penduduknya beragama Islam. Negara-negara itu pun tahu persis Filipina berteman dengan Israel.       

Selain ke Israel, Duterte pada 6 September – 8 September 2018 akan singgah ke Yordania untuk memenuhi undangan Raja Abdullah.    

Let's block ads! (Why?)

https://ift.tt/2LE6YXm

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Ini Alasan Presiden Duterte ke Israel"

Post a Comment

Powered by Blogger.