News Habis Pemilu, Harga BBM Bakal Naik Pertengahan Tahun 2019? - CNBC Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia- Wacana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) kembali muncul. Walau bukan di tahun ini, kemungkinan harga BBM akan naik di tahun depan.

Berawal dari berbagai pendapat para ekonom, yang menilai dengan kondisi ekonomi saat ini dan tantangan yang akan dihadapi di tahun depan. Tantangan seperti harga komoditas, kondisi politik global, rencana pemangkasan pasokan oleh OPEC, nilai tukar rupiah, dan lainnya yang bisa memicu defisit neraca RI.

[Gambas:Video CNBC]

Para ekonom tersebut juga menilai bahwa apa yang dilakukan pemerintah dengan menahan kenaikan harga BBM dan tarif listrik ibarat bom waktu buat Indonesia, dan membuat ekonomi RI sulit.

Terhadap pandangan tersebut, Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution pun memberi tanggapan. "Itu kan perkiraan saja, kenapa harus diperkirakan begitu?" ujarnya, Jumat (30/11/2018).

Namun terkait wacana kenaikan harga BBM, Darmin tidak menampik. "Kalau soal harga BBM ya nantilah, inikan paling juga setelah dalam pertengahan tahun, naik."

Kekhawatiran inflasi setelah menaikkan harga BBM, lanjut Darmin, juga perlu dilhat lagi. Sebab, katanya, inflasi bersumber pada dua hal yakni volatile food dan administer prices. Harga BBM masuk dalam administer prices, jika itu naik maka pemerintah harus kendalikan harga kebutuhan makanan atau volatile food.

"Pelihara supplynya, artinya kalau kita produksinya bagus untuk volatile food mestinya tidak ada apa-apa, harga tenang-tenang saja. Tapi kalau gak bagus ya harus cepat ambil keputusan, itu saja. Nah memang kadang kecepatan ambil keputusan itu yang tarik menarik," paparnya.

Habis Pemilu, Harga BBM Bakal Naik Pertengahan Tahun 2019

Foto: infografis/AGRESIVITAS PARA PRESIDEN MENGURANGI BENSIN SUBSIDI/Aristya Rahadian Krisabella

Ia memberi contoh dengan kejadian 2014-2015, di mana transaksi berjalan minus 3,2% dan pemerintah buru-buru menerbitkan paket deregulasi. Saat itu kurs kata dia memang belum sentuh Rp 15.000, hanya di kisaran Rp 14.000-an.

Tetapi, waktu itu naiknya cukup tajam dari Rp 12.000 sekian. "Kalau inikan dari 13 ribu berapa, memang situasi seperti ini, kalau dia lagi bergejolak benar tidak bisa dilawan, tapi begitu mulai tenang ya bisa dipengaruhi juga."

(gus/dru)

Let's block ads! (Why?)