Gerindra: Keputusan Usulan Nama Wagub DKI di Tangan Prabowo ...

Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, keputusan akhir calon yang diusulkan menjadi Wagub DKI Jakarta dari partainya tetap berada di tangan Prabowo Subianto.

Pernyataa Dasco tersebut meluruskan pernyataan bahwa Wagub DKI Jakarta yang diajukan Gerindra diserahkan sepenuhnya kepada Ketua Gerindra Jakarta, M Taufik.

"Keputusan akhir nanti tetep di pak Prabowo Subianto tentunya diawali dengan mekanisme pengambilan keputusan di rapat dewan pembina," ujar Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, ( 31/10/2018).

Sebelumnya usai mendeklarasikan gerakan Emas atau Emak-emak dan Anak-anak Minum Susu di Klender, Jakarta Timur 24 Oktober lalu, Prabowo Subianto mengatakan bahwa nama Wagub DKI Jakarta yang diusulkan Gerindra diserahkan kepada Muhamad Taufik.

Dasco mengatakan pernyataan bahwa Prabowo Subianto tersebut untuk menggambarkan mekanisme yang ada di Gerindra.

Pengusulan Wagub DKI diserahkan kepada masing-masing tingkatan kepengurusan partai. Namun menurutnya usulan dari masing-masing tingkatan tersebut akan dibahas dalam rapat Dewan Pembina, dan belum tentu disetujui.

Baca: PKS Yakin Prabowo Bijak Soal Wagub DKI

"Jadi menang kalau pak Prabowo Subianto kemudian ngomong itu saya serahkan ke pak M Taufik, ya itu betul. Pengusulan diserahkan kepada pak M Taufik sebagai ketua DPD Gerindra DKI. Tetapi kemudian pengusulan di DPP itu ada mekanisme. Mekanisme pengambilan keputusan. Pengusulan itu bisa disetujui bisa engga disetujui. Tergantung nanti hasil pengkajian," katanya.

Dasco mengatakan hingga saat ini Gerindra DKI belum mengusulkan nama untuk Wagub DKI Jakarta.

Adapun mekanisme pergantian Wagub DKI Jakarta sepeninggal Sandiaga Uno yang maju sebagai Cawapres, yaitu partai pengusung dalam hal ini, Gerindra dan PKS mengusulkan nama kepada Gubernur DKI untuk kemudian dibawa dan diputuskan dalam Rapat Paripurna DPRD DKI Jakarta.

"Ya sementara belum (diusulkan)," pungkasnya.

Let's block ads! (Why?)